Kalau kata pepatah, mendidik anak2 bagi mengukir diatas batu, memang sulit tapi hasilnya akan membekas dan terbawa sampai dia besar .
Meskipun susah, butuh kesabaran memang. Ada kalanya mereka trlihat malas atau tak mendengar perkataan kita, tapi ternyata apa yang kita ajarkan terekam dalam memori mereka.
Dan mendidik juga bermanfaat secara langsung bagi si pendidik, ada kalanya ketika dia khilaf, “anak didik”nya akan menjadi orang pertama yang menegurnya. Sehingga dia tidak terlena oleh kesalahannya akibat ketiadaan si penegur.
Seperti cerita seorang teman, -yah disini saya hanya menceritakan-
Ketika dia masuk kelas dan karena suatu hal dia tidak memakai kaos kaki, langsung ditegur murid2 (yang masih duduk di bangku kelas 2 SD) dengan hadits –kalau tidak salah- (bahasa arab plus artinya) yang kira2 artinya: “sesungguhnya kita dilarang menampakkan aurot kita”. Dan saya hanya bisa berucap subhanallah ^^
Juga kisah seorang kakak yang selalu mengajarkan adik sepupunya yang baru berusia 3 tahun untuk selalu mengucapkan “bismillah” sebelum makan dan mimun. Dan ketika si kakak menyeruput susunya tanpa terdengar olehnya ucapan “bismillah, langsung ditegurnya: “baca bismillah yang keras, baca yang baik”. He3, hanya bisa tersenyum.
Mari mendidik!!
Allahu a’lam, semoga bermanfaat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar