Asy Syifa’s note: 9 April 2011
Jilbab, hari-hari ini sudah menjadi kata yang tidak lagi asing di telinga dan mata kita. Sudah jamak kita jumpai wanita2 muslimah mengenakannya. Tapi, apakah ini sebuah kemajuan yang pantas dibanggakan ataukah kemunduran yang perlu ditangisi??
Kini jilbab sudah menjadi TREND dalam berbusana.
Yah, banyak muslimah –sangat banyak bahkan- menjadikan jilbab tak lebih dari selembar kain penutup kepala, tidak lagi sampai menutup dada –yang hanya menutup bagian kepala, itupun tidak sempurna tertutup- yang tidak lagi memenuhi fungsinya untuk menutup (bukan membungkus) aurat, keindahan tubuh mereka yang sudah seharusnya ditutup
Mungkin mereka2 itu tidak paham untuk apa mereka berjilbab
Jilbab pun mengalami pergeseran fungsi dari penutup aurat menjadi sekedar tren dalam berbusana. Menjadi sekedar kelengkapan berbusana, yang digunakan justru untuk semakin mempercantik penggunanya. Jilbab menjadi sekedar kain penutup kepala ala kadarnya, yang tidak sampai menutupi bagian dada.
Subhanallah lihat saja contohnya:
• jilbab kecil yang dililitkan ngepas dileher, yang justru semakin menampakkan jenjangnya leher si pemakai
• sanggulan atau ikatan rambut yang dibuat tinggi menjulang –seperti punuk onta- yang dibungkus dengan selembar jilbab berukuran pas-pasan yang semakin menampakkan indahnya si punuk onta
• selembar kain yang dikenakan dengan memperlihatkan sedikit rambut bagian depan, jipon (jilbab poni) istilah kerennya
• ada juga selembar kain yang sangat tipis transparan hingga bayang2 rambutpun terlihat
itu baru bagian atsnya, bagian bawahnya?
• celana jeans dan kaos ketat menjadi padanannya, sehingga semua lekuk2 tubuh tetap terlihat, dan ketika sedikit membungkuk terlihatlah punggung bagian bawah
• ada juga yang menjadikan abaya sebagai padanan, tapi sengaja dipilih yang ukuran kecil n ngepas di badan.
hmm,kalau dulu ada istilah “berpakaian tapi telanjang”, nampaknya sekarang ada istilah baru: “berjilbab tapi telanjang”, nah lo? Karena jilbabnya belum bener.
saudariku, mari kembali belajar tentang apa itu jilbab, apa fungsinya, untuk apa kita memakainya, dan apa kriteria jilbab yang benar –syar’i- agar jangan sampai jilbab yang kita kenakan justru menjadi fitnah
-ditulis tak lain karena keresahan melihat fenomena maraknya jilbab (yang tidak syar’i)-
Kita hidup di era digital -bukan di jaman primitif- dimana sangat mudah mendapat informasi, jadi rasanya tidak ada alasan untuk mengatakan tidak tahu bagimana cara berjilbab yang benar.
• Disela2 kecanduanmu mendengarkan musik2 haram itu sempatkanlah beberapa menit untuk mendengarkan ceramah tentang jilbab.
• Disela2 kegemaranmu membaca novel n majalah2 ga bermutu itu, sempatkanlah barang sejenak membaca buku tentang jilbab
• Disela2 kegilaanmu pada jejaring sosial, sempatkanlah sedikit waktu untuk browsing artikel tentang jilbab – dari sumber yang benar tentunya-
Sesungguhnya tidak ada maksud menghujat atau memojokkan InsyaAllah, hanya sekedar ingin mengingatkan, kita semua adalah manusia yang tak lepas dari sifat ”lupa”, jadi rasanya tidak berlebihan jika kali ini saya ingin mengingatkan mereka2 yang mungkin sedang lupa. Agar jangan sampai kesalahan2 yang pernah kita lakukan, kembali dilakukan oleh orang2 yang kita cintai.
Dan bukankah teman yang baik itu bukanlah yang selalu membenarkan perbuatan kita, tetapi yang mengingatkan kita ketika kita salah?
Rasanya perlu saya tutup coretan ini dengan firmannya:
”Katakanlah kepada wanita yang beriman: "Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung keDADAnya.....” (QS: An Nur:31)
”Hai Nabi, katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang mukmin: "Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka." Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak di ganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS: Al Ahzab:59)
Semoga gambar ini bisa sedikit memberi gambaran bagaimana jilbab yang syar’i. Semoga lain waktu bisa menulis kriteria jilbab syar’i. Mohon maaf atas kata2 yang tidak berkenan. Love U All Coz Allah. ^_^V
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusSaya Agustin Dwi Puspitasari setuju dengan pendapat anda diatas. Karena pada dasarnya memang benar apa yang tertulis pada artikel diatas. Saat ini banyak perempuan yang mengenakan jilbab dan pakaian-pakaian panjang, namun pakaian dan jilbab yang mereka kenakan tersebut tidak sesuai dengan syari’at Islam. Mereka mengenakan jilbab seolah hanya karena tren semata, mereka hanya mengikuti gaya artis zaman sekarang tanpa berpikir bagaimana seharusnya mengenakan jilbab dan pakaian muslim sesuai dengan ajaran Islam. Bisa kita jumpai berbagai mode pakaian dan jilbab muslimah yang membanjiri mode pakaian saat ini, namun jika dilihat dari segi syar’i belum memenuhi ketentuan yang tepat. Padahal sebagai umat Islam kita tidak bisa lepas dari Al-Qur’an, dimana telah disebutkan dalam (QS. An-Nur [24] : 30 ) “Katakanlah kepada wanita yang beriman: "Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung kedadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putera-putera mereka, atau putera-putera suami mereka, atau saudara-saudara laki-laki mereka, atau putera-putera saudara lelaki mereka, atau putera-putera saudara perempuan mereka, atau wanita-wanita islam, atau budak-budak yang mereka miliki, atau pelayan-pelayan laki-laki yang tidak mempunyai keinginan (terhadap wanita) atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat wanita. Dan janganlah mereka memukulkan kakinyua agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan. Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung”. Jilbab dan pakaian syar’i adalah seperti pada gambar diatas. Seperti yang telah disebutkan pada firman Allah SWT (QS. Al-Ahzab [33] : 59 ) “Hai Nabi, katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang mukmin: "Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka." Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak di ganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang”. Dalam buku yang berjudul Metodologi Fiqih Islam Kontemporer yang dikarang oleh DR. Ir. Muhammad Shahrur disebutkan bahwa Allah memerintahkan perempuan yang beriman untuk menutup bagian tubuh mereka, yaitu perhiasan yang tersembunyi secara fisik dan melarang mereka untuk memperlihatkan bagian tubuh mereka. Jadi seharusnya kita sebagai perempuan musilm hendaklah berpakaian sesuai dengan syari’at Islam dan juga menjadi umat Islam yang sesungguhnya. Firman Allah (artinya): “Wahai orang-orang yang beriman masuklah kalian dalam Islam secara keseluruhan.” (QS. Al-Baqarah [2] : 208). Demikian komentar saya beradasarkan buku rujukan yang saya gunakan dan berdasar pada Al-Qur’an.Terimakasih.
BalasHapus