Senin, 25 April 2011

SEBUAH CERITA TENTANG CINTA

Asy Syifa’s note: 250411


Dari sekian kota yang ku pernah tinggal dan menetap disana –dili, lamongan, manado, timika en malang- atau yang sekedar ku lewati dan singgah disana, rasanya hanya satu yang membuatku benar2 jatuh cinta dan sangat merindukannya.
Yah, Malang –meski namanya tak serupawan rupanya- sebuah kota yang sejuk, tidak hanya udaranya, tapi juga “atmosfernya”.
Disana ku merasakan warna-warninya hidupku, kemandirian bersikap, kebebasan berpikir, menjadi lebih dewasa, bermetamorfosis menjadi diriku saat ini dan banyak lagi.
Dan yang terpenting disana ku menemukan jati diriku –melalui proses pencarian yang panjang, hampir seperempat abad dan puncaknya di 4 tahun terakhir- .
Dan ketika aku baru saja menemukan diriku, aku sudah harus pergi meninggalkannya, bagai seorang pecinta yang baru saja menemukan kekasihnya, lalu dipisahkan, tentu saja cinta itu masih sangat merindu dendam.
Kini aku terlempar jauh ke ruang dan waktu yang berbeda, atmosfer yang berbeda, pergi jauh meninggalkannya.
Aduhai, Malang, kau benar2 sudah merenggut hatiku –bukan hanya separuh, tapi seutuhnya-.
Membuatku jatuh cinta setengah mati, mabuk kepayang oleh pesonamu dan rindu sekali untuk kembali berjumpa denganmu.
Semoga saja ku bisa kembali berjumpa denganmu dan menghabiskan sisa waktuku bersamamu, walau sepertinya susah, tapi bukan berarti tidak mungkin bukan?
Kini aku hanya bisa mengharap kejutan dariNya Sang pemilik hatiku, yang bisa membawaku kembali padamu.

Ha3, lebay sangad
(ditulis dengan sudut pandang seseorang yang sedang sangat merindukan kekasihnya)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar