Kamis, 15 Maret 2012

mungil lagi

170212
Pagi2 ketika kubuka lemari kulihat ada cicak disana, lemaripun ke pukul2 dari luar agar si cicak keluar, ternyata tikuslah yang keluar. Tikus itu berlari ke belakang lemari dan keluar dari kamar lewat lubang yang dia buat, didepan lubang itu sudah diletakkan lem tikus, tapi aku tak mau terlalu berharap dia terperangkap karena beberapa malam lalu dia pernah berlari melewati lem –waktu itu lemnya masih sedikit- itu tanpa terperangkap. Beberapa saat kemudian kucoba melihat jebakan lem itu dan ternyata dia sudah lengket disana, keadaannya mengenaskan dia sedang meregang nyawa, nafasnya sudah putus2 dan matanya melotot. Aku merasa menang dan senang karena itu berarti terornya sudah berakhir, tapi sekaligus kasihan tak tega melihat keadaannya.
Baru beberapa saat aku merasakan euforia kemenangan, kubuka kembali lemari dan sontak muncul sosok hitam berlari, aku kaget setengah mati, ternyata hidupku belum bisa tenang karena masih ada sosok lain yang harus kubunuh.
Sejak kehadiran tikus itu yang belakangan ini membuat hidupku tak tenang, selalu menerorku, bahkan seakan2 mempermalukanku karena tak kujung bisa mengatasinya, aku benar2 ingin menjadi pembunuh; pembunuh tikus.
Jelas saja kamarku tak pernah bersih, karena selalu dipake “obak” tikus itu, bahkan yang lebih mengerikan pakaianku pun “diibal-ibal”nya. Jijay bgt..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar