Pernah tidak kamu merasakan ketika sedang bahagia meluap2, sedih hingga air mata berderai2 atau kesal meledak2 dan ingin sekali berbagi pada seorang kawan (baca: curhat), namun karena satu dan lain hal kamu tak dapat langsung bertemu dan curhat padanya, baru beberapa hari kemudian kamu bisa bertemu dan curhat. Ibarat masakan dah ga “panas” lagi, dah ga dapet feelnya. Wajar aja, meluap2nya kemarin curhatnya baru hari ini ketika kita sudah “dingin”.
Begitupun, ketika suatu saat aku ingin sekali berceloteh (lewat tulisan) tentang apa saja yang sedang hangat2nya ketika itu, namun karena tak sempat (tak ada waktulah, ada waktu tapi tak ada saranalah (netbi), atau ada waktu dan sarana tapi keadaannya tak memungkinkan) hingga akhirnya hanya bisa tersimpan beberapa keyword sebagai note di hp atau di netbi dan beberapa hari kemudian baru tersalurkan, tetap bisa tertulis memang, tapi udah ga dapet feelnya, ibarat makan bakso yang sudah dingin, kurang siip. Hmm, apalagi inspirasi itu sering datang di saat2 tak terduga. Dan kalau aku diberi waktu libur seminggu saja, dari pekerjaan sekolah n pekerjaan rumah (PR kalee, jadi berasa anak sekolahan) ,mungkin enak kali ya, bisa dengan tenang menyalurkan uneg2ku semuanya pada waktunya.
Jadi pengen punya iPhone atau iPad yang bisa dibawa kemana-mana, bahasa kerennya apa ya? aku lupa (o iya, portable) dan bisa digunakan kapan pun, praktis en ga ribet. Ada yang bersedia memberikanya sebagai hadiah? Kalau ada aku pasti senang sekali. he3, ngarep.com. ^^
Tidak ada komentar:
Posting Komentar