Kamis, 01 Desember 2011

Harus bahagia ataukah sedih?

291111


Entahlah sepertinya aku sedang gundah, aku bingung harus bahagia ataukah harus bersedih. Bagi sebagian orang –atau bahkan kebanyakan- mungkin ini menjadi kabar yang menggembirakan, namun entahlah. Ketika mulai beredar kabar bahwa sebentar lagi aku akan menyandang status, yang menurut orang2 begitu menjanjikan.

Di satu sisi aku senang, karena aku akan bebas dari sebuah sistem yang “memaksa”ku berubah warna, juga banyak hal dalam sistem itu yang tak kusepakati. Namun di sisi lain aku sedih karena harus berpisah dengan mereka2 yang kusayangi dan tak lagi bisa menjalankan fungsi yang menurutku mulia itu.

Juga kekhawatiran jika di tempat baruku nanti aku akan mendapati atmosfer yang lebih buruk dari sekarang, karena bukan hanya sekedar beda paradigma lagi yang akan kutemui tapi juga perbedaan keyakinan, yang otomatis membutuhkan kata “toleransi” yang lebih. Belum lagi pergaulannya (yang sesama akidahpun belum tentu paham, apalagi yang berbeda), perbincangan2 di antara mereka, akses ibadahnya (belum tentu ada mushola lengkap degan tempat wudhu yang tertutup), dan tak lupa campur baurnya.
Sebenarnya –entahlah, aku juga bingung- aku sendiri tidak begitu berharap akan menyandang status baru itu. Dan kurasa status baru itu juga bukanlah jalan keluar bagi masalahku sekarang. Sederhana saja sebenarnya, aku hanya ingin bisa menjadi seorang wanita yang bisa menjalankan tugas dan fungsinya semaksimal mungkin.

Semoga saja ada jalan keluar bagi semua ini, segera.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar