Kawan,mari belajar dari sepak bola.
Banyak sekali kemaksiatan bahkan sampai kesyirikan disana.
Mari kita merenung, berapa banyak celaan, caci maki n hujatan yang ditujukan kepada lawan tanding hanya gara2 sepak bola, padahal yang mencela belum tentu lebih baik dari yang mencela. Bukankah sudah terukir di pelataran wahyu: ”Hai orang-orang yang beriman, janganlah suatu kaum mengolok-olokkan kaum yang lain (karena) boleh jadi mereka (yang diolok-olokkan) lebih baik daripada mereka (yang mengolok-olkkan)....” QS 49:11
Untuk mendapat tiket pertandingan saja, kita bisa lihat bagaimana keadaannya, ricuh tidak karuan bahkan sampai ada acara menjarah segala, dimana adab bangsa ini yang katanya mayoritas beragama Islam?
Taruhan pun tak luput mewarnai pertandingan sepakbola, bahkan dengan nilai taruhan yang tidak kecil, apakah kita lupa bahwa taruhan adalah judi??
Tak jarang antar suporter tim A n suporter tim B terjadi baku hantam, bahkan sampai terjadi pembunuhan, naudzubillah...... padahal membunuh jiwa seorang muslim bukanlah perkara kecil, dan yang terbunuh; mati syahid atau mati konyolkah mereka??
Ramalan2 pun merebak ikut mewarnai sepakbola, bukan hanya peramal, binatang ikut2an latah meramal, dan tidak sedikit yang percaya ramalan itu. Orang2 yang katanya intelek juga bisa2nya dibodohi ramalan2 itu. Padahal idola kita sudah mewanti-wanti kita jauh-jauh hari: ”Barangsiapa yang datang kepada seorang tukang ramal, lalu bertanya kepadanya tentang sesuatu, maka sholatnya tidak diterima 40 malam (& harinya)” (HR. Muslim), ini baru bertanya, bagaimana pula kalau percaya?? ”Barangsiapa yang mendatangi tukang ramal/dukun lalu mempercayai apa yang dikatakannya, maka sungguh ia telah kufur terhadap apa yang telah diturunkan pada Muhammad (HR, Abu Daud)
Yang paling tragis, apakah para suporter2 itu sudah mengerjakan kewajiban pada Rabbnya, yaitu sholat. Padahal sholat adalah pembeda antara muslim dan kafir, kalau orang sholat berarti dia seorang muslim, kalau tidak sholat berarti??
Q jadi berpikir, kalau para pemain n suporter sholat jamaah dulu sebelum tanding pasti keren. Kalau begitu baru bisa dikatakan sepak bola bisa menyatukan hati.
Tapi kalau keadaannya seperti sekarang ini ya ga tahulah apa namanya.....
30 desember 2010
Banyak sekali kemaksiatan bahkan sampai kesyirikan disana.
Mari kita merenung, berapa banyak celaan, caci maki n hujatan yang ditujukan kepada lawan tanding hanya gara2 sepak bola, padahal yang mencela belum tentu lebih baik dari yang mencela. Bukankah sudah terukir di pelataran wahyu: ”Hai orang-orang yang beriman, janganlah suatu kaum mengolok-olokkan kaum yang lain (karena) boleh jadi mereka (yang diolok-olokkan) lebih baik daripada mereka (yang mengolok-olkkan)....” QS 49:11
Untuk mendapat tiket pertandingan saja, kita bisa lihat bagaimana keadaannya, ricuh tidak karuan bahkan sampai ada acara menjarah segala, dimana adab bangsa ini yang katanya mayoritas beragama Islam?
Taruhan pun tak luput mewarnai pertandingan sepakbola, bahkan dengan nilai taruhan yang tidak kecil, apakah kita lupa bahwa taruhan adalah judi??
Tak jarang antar suporter tim A n suporter tim B terjadi baku hantam, bahkan sampai terjadi pembunuhan, naudzubillah...... padahal membunuh jiwa seorang muslim bukanlah perkara kecil, dan yang terbunuh; mati syahid atau mati konyolkah mereka??
Ramalan2 pun merebak ikut mewarnai sepakbola, bukan hanya peramal, binatang ikut2an latah meramal, dan tidak sedikit yang percaya ramalan itu. Orang2 yang katanya intelek juga bisa2nya dibodohi ramalan2 itu. Padahal idola kita sudah mewanti-wanti kita jauh-jauh hari: ”Barangsiapa yang datang kepada seorang tukang ramal, lalu bertanya kepadanya tentang sesuatu, maka sholatnya tidak diterima 40 malam (& harinya)” (HR. Muslim), ini baru bertanya, bagaimana pula kalau percaya?? ”Barangsiapa yang mendatangi tukang ramal/dukun lalu mempercayai apa yang dikatakannya, maka sungguh ia telah kufur terhadap apa yang telah diturunkan pada Muhammad (HR, Abu Daud)
Yang paling tragis, apakah para suporter2 itu sudah mengerjakan kewajiban pada Rabbnya, yaitu sholat. Padahal sholat adalah pembeda antara muslim dan kafir, kalau orang sholat berarti dia seorang muslim, kalau tidak sholat berarti??
Q jadi berpikir, kalau para pemain n suporter sholat jamaah dulu sebelum tanding pasti keren. Kalau begitu baru bisa dikatakan sepak bola bisa menyatukan hati.
Tapi kalau keadaannya seperti sekarang ini ya ga tahulah apa namanya.....
30 desember 2010
Tidak ada komentar:
Posting Komentar