Rabu, 15 Juni 2011
SALAH PAHAM
Permisi, numpang lewat…..
Mungkin masih sering kita jumpai orang2 yang salah memahami arti suatu kata.
Misal saja ketika ada gadis berjilbab tidak mau diajak bersalaman oleh laki2, ketika ditanya mengapa, lantas dijawab “maaf, anda bukan muhrim saya”.
Ya muhrim, padahal sebenarnya yang dimaksud adalah mahram.
Lalu apa sebenarnya pengertian muhrim dan mahram itu sendiri?
Mahram adalah semua orang yang haram untuk dinikahi selama-lamanya karena sebab nasab, persusuan dan pernikahan (Ibnu Qudamah al-Maqdisi dalam al-Mughni 6/555).
Seorang lelaki boleh melakukan safar (perjalanan) dengan wanita yang menjadi mahramnya, boleh berboncengan dengannya, boleh berjabat tangan dengannya dan seterusnya dari hukum-hukum mahram.
Sedangkan muhrim adalah orang yang sedang melakukan ihram dalam haji atau umrah.
Truz, Siapa saja sebenarnya mahram kita itu? Bisa dilihat di:
http://muslimah.or.id/fikih/lihatlah-siapa-mahrammu-2.html
http://muslimah.or.id/fikih/lihatlah-siapa-mahrammu-1.html
Begitu juga dengan silaturahmi, yang mungkin sudah sering kita dengar tentang keutamaannya.
"Barangsiapa yang senang untuk dilapangkan (atau diberkahi) rezekinya atau ditunda (dipanjangkan) umurnya, maka hendaknya ia bersilaturrahim." (HR. Muttafaqun 'alaih).
Silaturahmi diambil dari kata-kata shilah dan rahim. Shilah berarti menyambung sedangkan rahim atau rahm adalah kekerabatan atau sebab-sebabnya (Mu’jam Wasith 1/335).
Jadi tidak tepat ketika ada yang berkunjung kepada sesama muslim –yang bukan kerabat- dan kita menyebutnya dengan silaturahmi.
Dan keutamaan hadits tentang silaturahmi tentu hanya berlaku bagi kunjungan –untuk menyambung kekerabatan- kepada kerabat, bukannya semua muslim.
Agar tidak salah paham tentang arti silaturahmi bisa dilihat di:
http://ustadzaris.com/memahami-silaturahmi
Dan agar tidak salah memahami makna hadits tentang silaturahmi bisa dilihat di:
http://www.pengusahamuslim.com/baca/artikel/1055/12-kiat-ngalap-berkah-kiat-kedelapan-menyambung-tali-silaturahim
Walaupun memang ada hadits lain tentang keutamaan berkunjung pada sesama muslim –yang bukan kerabat-
“Barangsiapa yang menjenguk orang sakit dan mengunjungi saudaranya karena Allah, dia akan diseru dari atas ‘Engkau telah berbuat baik dan telah baik pula perjalananmu. Engkau telah menyiapkan tempatmu di surga’” (HR Tirmidzi, hasan).
Tentang persaudaraan sesama muslim, bisa dilihat di:
http://buletin.muslim.or.id/akhlaq/nikmat-persaudaraan
Allahu a’lam, semoga bermanfaat…
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar